seputar teknologi detection & ranging, active remote probing, microwave technology, termasuk aspek-aspek teknik di penginderaan geo dan meteo seperti misalnya doppler weather surveillance radar, wind profiler, sea water surface, dan volcano ash plume
monitoring & remote probing.
1. Apa Tujuan Pemasangan Grounding ( Pentanahan ) ? Keselamatan Manusia / Personel dari petir dan kerusakan jaringan tenaga listrik. Proteksi Struktur dan Infrastruktur dari petir dan kerusakan jaringan tenaga listrik. Disipasi / pembuangan Muatan Elektrostatis Penyediaan Referensi Tegangan Nol ( Zero Reference Voltage ) Proteksi pada perangkat elektronik Membatasi atau memperlemah ‘noise’ dan ‘interferensi’ 2. Berapakah resistansi ground yang dianggap bagus ? Target dari sistem grounding adalah untuk mencapai nilai resistansi / impedansi ground yang serendah mungkin, yang optimal secara ekonomis dan secara fisis bisa direalisasikan. Idealnya resitansi / impedansi ground harus NOL. Tidak ada satupun bakuan resistansi ground yang diterima oleh semua pihak. Namun contohnya, NFPA1 dan IEEE2 merekomendasikan resistansi ground maksimal sebesar 5.0 ohm untuk sistem ground yang boleh digunakan. Contoh lain, NEC3 menetapkan agar memastikan impendansi sistem ke ground harus kur
Antena ini hanyalah antena teoritik atau antena hipotetik yang tidak pernah direalisasi. Antena isotropik adalah antena ideal, yang berujud titik, yang pancarannya benar-benar merata ke segala arah. Dengan demikian pola (pattern) pancarannya berupa bola sempurna. Antena ini digunakan sebagai referensi bagi antena-antena praktis. Faktor penguatan atau antenna gain dari antena isotropik adalah 1 atau 0 dB. Dan ini digunakan sebagai satuan gain antena praktis, yaitu dBi , singkatan dari decibel isotropic. Gain Antena Isotropik = 0 dBi Antena Praktis Tujuan pembuatan antena praktis adalah untuk menghasilkan pancaran gelombang EM dengan intensitas pancar yang semaksimal mungkin ke arah yang diinginkan. Pelbagai cara diupayakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengarahan dapat dilakukan dengan menggunakan corong (horn), lensa e/m ataupun menggunakan reflektor. Pada radar yang beroperasi di atas 1 GHz (microwave), sebagai pengarah umumnya digunakanlah horn maupun reflektor parabolik. S
Data Collection Operation Modes dikelompokkan dalam 2 grup utama yaitu : Precipitation Mode : digunakan saat musim hujan. Clear Air Mode : digunakan saat bukan musim hujan Perlu diperhatikan bahwa pada mode Clear Air bukanlah berarti radar tidak mendeteksi adanya presipitasi. Mode clear-air digunakan untuk mendeteksi target yang tipis atau yang reflektifitasnya kecil. Pada mode clear-air, selain menggunakan rotasi radar yang pelan juga menggunakan pulse-width yang besar, yang berarti radar melakukan scanning yang dengan kepekaan yang tinggi. Jenis-jenis VCP pada masing-masing mode : Precipitation Mode : VCP11 VCP12 VCP21 VCP121 VCP211 VCP212 VCP 221 Clear Air Mode : VCP31 VCP32 Lebih terfokus lagi, VCP dikelompokkan menjadi 4 sebagai berikut : Convection Group : VCP11 dan VCP12 Shallow Precipitation Group : VCP21 Range-Folding Mitigation Group : VCP121, VCP211, VCP212 dan VCP221 Clear-Air Group : VCP31 dan VCP32 Catatan :
Komentar
Posting Komentar