Data Collection Mode and Volume Coverage Pattern
Data Collection Operation Modes dikelompokkan dalam 2 grup utama yaitu :
- Precipitation Mode : digunakan saat musim hujan.
- Clear Air Mode : digunakan saat bukan musim hujan
- Perlu diperhatikan bahwa pada mode Clear Air bukanlah berarti radar tidak mendeteksi adanya presipitasi.
- Mode clear-air digunakan untuk mendeteksi target yang tipis atau yang reflektifitasnya kecil.
- Pada mode clear-air, selain menggunakan rotasi radar yang pelan juga menggunakan pulse-width yang besar, yang berarti radar melakukan scanning yang dengan kepekaan yang tinggi.
Jenis-jenis VCP pada masing-masing mode :
- Precipitation Mode :
- VCP11
- VCP12
- VCP21
- VCP121
- VCP211
- VCP212
- VCP 221
- Clear Air Mode :
- VCP31
- VCP32
Lebih terfokus lagi, VCP dikelompokkan menjadi 4 sebagai berikut :
- Convection Group : VCP11 dan VCP12
- Shallow Precipitation Group : VCP21
- Range-Folding Mitigation Group : VCP121, VCP211, VCP212 dan VCP221
- Clear-Air Group : VCP31 dan VCP32
Catatan :
- Untuk operasi Clear-air digunakan software-filter untuk mendeteksi dan mengeliminasi terjadinya folding,.
- Pada VCP121 digunakan filter MPDA ( multiple prf dealiasing algorithm ) dan tehnik dari Sachinananda – Zrnic ( SZ-2 ) pada dua scanning-elevation rendahnya ( 0.5o dan 1.5o ).
- Pada VCP211, VCP212 dan VCP221 digunakan SZ2 pada dua atau tiga scanning-elevation rendahnya.(1).
Kecepatan Rotasi Antena.
- Semakin pelan rotasi antena, semakin banyak sample-data yang diperoleh radar dari suatu target.
- Dari sejumlah scanning di atas, tentunya pada Clear-Air group harus menggunaan rotasi yang pelam untuk membaca reflektifitas yang lemah.
- Sebaliknya, gunakan rotas yang cepat untuk VCP 11, 12, 21 dan 121, mengingat target cukup kuat yang tidak memerlukan jumlah sample-data terlalu banyak.
Radar Waveform
Terdapat 7 pola transmisi PRF yang digunakan dalam volume scanning dengan karakter yang sesuai peruntukannya.
Tabel Waveform :
No |
Description
|
WF Code | Characteristic |
---|---|---|---|
1
|
Contiguous Surveillance
|
CS
|
Low PRF
|
2
|
Contiguous Doppler
|
CD
|
High PRF
|
3
|
Split Cut
|
CS / CD
|
Use CS and CD
|
4
|
Sachinananda-Zrnic (SZ-2) Split Cut
|
SZCS / SZDS
|
Specific Techniques
|
5
|
Batch, 1 radial scanned by two PRF
|
B
|
Low & High PRF
|
6
|
CD without range-unfolding
|
CDX
|
High PRF
|
7
|
Multiple PRF Dealiasing Algorithm
|
MPDA
|
Mixed Waveform
|
Ulasan Rinci Karakter Waveform
1 : CS - Contiguous Surveillance
- Ciri utamanya : Constant Low PRF ( artinya long Rmax dan low Vmax )
- Digunakan untuk memastikan lokasi target dan echo secara presisi
2 : CD - Contiguous Doppler
- Ciri utamanya : Constant High PRF ( artinya short Rmax dan high Vmax)
- Ciri utamanya : Constant High PRF ( artinya short Rmax dan high Vmax)
- Karena untuk short range, dengan waveform CD sering tampil multiple-trip echoes atau folding. Untuk itu penggunaan WF ini harus disertai dengan filter folding.
3 : CS / CD - Split Cut
- Digunakan di dua atau tiga elevasi terendah dari semua VCP untuk mengatasi multiple-trip echoes dan untuk acuan memperoleh kualitas data yang tepat.
- Untuk split-cut, setiap elevasi di-scan dalam dua putaran penuh (360o). Scanning pertama menggunakan CS dan scanning kedua menggunakan CD.
- Diawali dengan CS maka radar dapat mengindentifikasi target-range dengan lebih tepat.
- Informasi CS dan CD digunakan untuk mengestimasi unfold velocity di suatu range.
- Pada dual-polarization radar, basic-data diambil dari scanning CS.
- Hanya pada elevasi split-cut ( 0.5o , 1.5o dan 2.4o ) saja pemrosesan data super-resolution dilakukan.
4 : SZCS / SZDS - Sachinananda-Zrnic (SZ-2) Split Cut
- Merupakan teknik khusus untuk folding filtering yang berbeda dengan split-cut CS/CD.
- Diterapkan khususnya pada VCP121, 211, 212 dan 221.
- SZ-2 memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memperoleh velocity data dibandingkan dengan teknik unfolding range lainnya.
- Detail konsep SZ-2 dapat dibaca di referensi 1)
- Sebagaimana pada split-cut mode, pada dual-polarization radar basic-data diambil dari scanning CS.
5 : B - Batch
- Digunakan di sudut-sudut elevesi tengah (2o s/d 7o ).
- Untuk satu putaran penuh (360o) setiap radial di-scan dengan low dan high PRF secara bergantian.
- Hasil kedua data ( low dan high PRF ) dikombinasikan untuk mengatasi range ambiguity.
6 : CDX - CD without range-unfolding
- Digunakan untuk sudut elevasi tinggi ( > 7o ).
- Menggunakan high PRF.
- Karena kecil kemungkinan adanya range-folding pada elevasi tersebut maka tidak dipasang filter folding pada waveform ini.
7 : MPDA - Multiple PRF Dealiasing Algorithm
Referensi :
- Hanya diimplementasi pada VCP121
- Menggunakan kombinasi SZCS, SZCD, CS, CD, and B waveforms
- Di elevasi rendah, dilakukan multiple doppler scanning ( velocity scanning ) di setiap elevasi dengan menggunakan PRF yang berbeda.
Referensi :
- Concept of Operations for the Enhanced VCP 121 to Mitigate Range Aliasing, W. David Zittel - ROC Applications Branch. http://www.wdtb.noaa.gov/buildtraining/Build10/docs/ConOpsEnhancedVCP121.pdf
- EDGE 5 User Manual, Enterprise Doppler Graphics Environment, Appendices A : NEXRAD Volume Coverage Pattern. ( EDGE User Manual 2011 halaman 307 ).
- VCP Quick Reference and Camparison : http://www.wdtb.noaa.gov/tools/RPS/VCPCompTable.pdf
- Animasi VCP : http://www.wdtb.noaa.gov/courses/dloc/topic3/lesson1/animations.html
Komentar
Posting Komentar