Mekanisme Scattering Hidrometeor
Mekanisme Scattering
- Radar cuaca yang digunakan untuk mengindera ( melacak, membaca, mengukur ) hidrometeor di atmosfir, berbasis pada fenomena penghamburan ( scattering ) gelombang E/M oleh hidrometeor.
- Dalam keadaan normal, muatan listrik partikel air dalam keadaan netral atau tidak terpolar.
- Pada saat butiran air ditabrak gelombang E/M maka akan terjadi polarisasi muatan (terjadi dipole muatan), yang besar kecilnya dan arah polarisasinya (momen dipole ) tergantung pada kuat lemah (amplitudo) dan arah polarisasi gelombang E/M yang menabraknya.
- Polarisasi juga akan mengikuti dinamika gelombang E/M yang menabraknya, sehingga frekuensi dan fasa osilasi polarisasi akan sama besar dengan frekuensi dan fasa gelombang E/M yang menabraknya.
- Karena terjadi osilasi polar pada setiap molekul hidrometeor, maka hidrometeor tersebut menjadi sumber gelombang E/M yang baru. Peristiwa inilah yang disebut scattering atau hamburan.
- Semakin kuat gelombang E/M yang menabraknya, semakin kuat gelombang hamburan yang terjadi.
- Semakin banyak partikel yang terpolarisiasi, semakin kuat gelombang hamburan yang terjadi.
- Arah polarisasi hamburan juga mengikuti arah polarisasi gelombang E/M penabraknya, entah itu horisontal, vertikal maupun helikal.
Dimensi Partikel v/s Panjang Gelombang
Dalam teori scattering didefinisikan suatu nilai yang disebut size parameter α
α = π D / λ
Dan bila dibuat relasi antara D dan λ akan seperti berikut ini :
π D = α λ
dengan
D : diameter partikel
λ : panjang gelombang E/M
Penggolongan kelas hamburan berdasarkan diameter partikel penghambur adalah sebagai berikut :
α ≪ 1 atau D ≪ λ / π , masuk dalam kelas hamburan Raleigh
α ∼ 1 atau D ∼ λ / π , masuk dalam kelas hamburan Mie
α ≫ 1 atau D ≫ λ / π , masuk dalam kelas hamburan Optik
Radar cuaca umumnya menggunakan band S, C dan X, dan pada umumnya radar cuaca bekerja di daerah Raleigh Scattering. Berdasarkan panjang gelombangnya, dapat kita lihat dimensi butiran air yang optimal untuk masing-masing band frekuensi.
// jik durung rampung iki cak !
Komentar
Posting Komentar